Assalamu'alaikum.
.::ASAL MUASAL TAHUN BARUAN::.
----------------------------------------------------------------------------------------
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan
kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi
pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan
dengan gerakan matahari.
Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi
sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam
perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin
adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari
bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.
Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian
selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah
Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember
setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember.
Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6 hari kemudian.
Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’
menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5 Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)
Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi,
mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu
kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.
Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi
akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah
tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan
Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.
Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi
menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut
mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka
perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)
sumber:
http://felixsiauw.com/home/dewa-matahari-di-perayaan-tahun-baru-pandangan-islam/
----------------------------------------------------------------------------------------
Nah itu sahabat pembaca artikel yang bisa saya bagikan tentang asal muasal tahun baru,
sekarang kita sebagai seorang muslim bagaiman cara kita menyikapi perayaan tahun baru?...
apa boleh kita ikut merayaknya?...
ada yang mengatakan "Tidak Boleh" karna itu jelas bukan perayaan / tradisi orang muslim apalagi itu bentuk penyembahan kepada dewa matahari oleh bangsa roma.
dan lagi dalam perayaan itu ada beberapa hal yang dilarang oleh Agama Islam, diantaranya:
1. Pemborosan
kita semua pasti tau apa yang dilakukan saat merayakan pesta tahun baru, dan apa saya perlengkapanya, semua yang dibeli hal - hal yang tidak perlu dan tidah ada manfaatnya tentu itu bisa dinamakan pemborosan, dan Alloh melarang hal tersebut.
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى
حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ
كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros
itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya. (QS.Al-Isro': 26-27)
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا
زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا
إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS.Al-A'rof: 31)
2. Kema'siatan
sudah jelas ketika kita menegok / ikut nimbrung perayaan tahun baru apa yang terjadi disana?...
cowok cewek berduaan, bermesraan, bercumbu dll, dan itu dilakuakn dengan tanpa adanya setatus hubungan yang sah (pernikahan) mereka cuma mengandalkan setatus "pacar" dan sudah berani berbuat yang demikian. Dan tentu aAlloh melarang perbuatan tersebut "mendekati zina (berbuat mengarah ke-zina)
firman Alloh:
وَلَا تَقْرَبُوا
الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’:
32)
apalagi sampai berbuatan zina (na'udzubillahi min dzalik)
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ
مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ
إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً يُضَاعَفْ
لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
3. Pesta Miras
يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر
والأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون إنما يريد الشيطان أن
يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلاة فهل
أنتم منتهون
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar
dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
----------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana jika merayakan tahun baru dengan Istighosah, Munajat bersama (dimasjid / musholla / yg lain) atau kegiatan lain yang bermanfaat?...
Dalam hal ini ada beberapa orang yang berpendapat tetep tidak boleh, karena itu tidak ada tuntunanya dalam islam, dan juga bukan tradisi islam / muslim.
Tapi ada juga yang mebolehkan, karena hal tersebut baik, daripada kita mengikuti ma'siat lebih baik kita berbuat yang lebih bermanfaat.
Nah sahabat pembaca, kalau saya mengikuti pendapat yang kedua yaitu "Boleh" dengan berbagai pertimbangan
pertama:
Ibarat kita naik mobil, kita naik mobil dengan merek yang sama tapi dengan tujuan yang berbeda.
nah waktunya kan sama tu sama-sama tahun baru, jadi kita naik mobil merk "Tahun Baru" mereka juga. cuman dengan sopir dan tujuan yang berbeda.
mereka yang pesta di alun-alun disopiri oleh para artis dan tentu dengan tujuan kesenengan dunia, hura-hura dlll.
nah mereka yang tahun baru dengan berdzikir tentu disopiri oleh para Kiyai, Ustadz dan tentu tujuanyapun berbeda yaitu tujuanya adalah akhirat, menenagkan hati
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Tuhanmu, hatimu akan menjadi tenang.
jadi mereka yang berdzikir akan tetap merasa tenang walau sedang rame hiruk pikuk pesta perayaan tahun baru.
kedua
Mencari keberuntungan, karena didalam kegiatan tersebut ada:
Menambah kualitas Iman kita, Berbuar baik / 'Amal Sholeh, saling menasehati
sebagaiman firman Alloh SWT
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ .
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
1. demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
ketiga
Bersyukur, menunjukan rasya sukur kita karna sampai saat ini kita masih diberi limpahan keni'mata dan masih diberi modal yaitu bodal "umur" sehingga kita menunjukan syukur kita kepada Alloh yang masih memberi kesempatan hidup, kesempatan melihat pergantian tahun masehi, kita isi dengan pebuatan yang baik.
firman Alloh
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
----------------------------------------------------------------------------------------
Demikian sahabat pembaca sedikit coretan pendata saya tentang perayaan tahun baru, tentunya banyak sekali kekurangan, jadi jangan sungkan - sungkan untuk mengkritik, membenarkan / membenahi coretan ini dikolom komentar.
semoga bermanfaat, teriring do'a semoga kita selalu dalam limpahan rahmat Alloh SWT. Aamiin...
Assalamu'alaikum.
salam dari saya: Ahmad Zakariya