Tulisan ini sengaja saya buat, sa'at pikiranQ tiba - tiba meninggalkanQ jauh, tiba - tiba memikirkan kejadian di Desa Sukosewu Kec. Sukosewu Kab. Bojonegoro pada Tahun 2011 / 2012, dan secara kebetulan / entah kesengajaan kejadian itu berkaitan dengan sepetak tanah keluargaku, yaitu Tanah yang sudah terkenal dengan sebutan ALAS TUWO.
ALASTUWO ini sebenarnya bukan kali ini saja menjadi sebuah sensasi, mulai MONTE (sebuah kalung Bangsawan) yang berharga lumayan mahal, ditanah ini pula Masyarakat sekitar percaya bahwa ada MONTE dengan jumlah yang banyak bahkan tak jarang sampai melibatkan Para Normal. Dilanjutkan lagi dengan banyaknya cerita tentang WESI AJI (Keris) yang berada ditanah ini, Masyarakat yang sering melihat uang yang jumlahnya tidak sedikit.
POHON KEPOH, pohon ini ini dipercaya masih saudaraan dengan POHON BERINGIN, yaitu pohon yang dikramatkan karna diyakini ada Penghuninya disitun.
Nah......
Secara kebetulan ditanah saya ini juga terdapat pohon tersebut, sehingga tidah jarang orang-orang bahkan dari Luar Kabupaten sama datang mengunjungi pohon tersebut, teringat saat saya iseng-iseng melihat-lihat.
eh.....
dibawahnya ternyata ada, menyan, ayam, suri dll.
eith, sebenarnya pohon itu tidak kebetulan ada lo sobat.
sebenarnya sebelum saya lahir ceritanya pohon ini sudah ada sejak dulu, karna sebuah alasan (tentunya alasan yang sesuai dengan Agama dan Negara) kakek saya Alm. MODIN ANWAR.red menebang pohon tersebut, tapi ceritanya penebangan tsb juga tidak berjalan mulus Kakek harus berhadapan dg orang-orang yg mengkramatkan pohon tsb tak ketinggalan Kepala Desa Sukosewu (zaman itu) jg ikut melarangnya.
ma'lum, karna di AlasTuwo ini setiap Manganan/Nyadran/Sedekah Bumi mengadakan Bancaan, katanya sih Bancaanya ketika pas Tengah Malam (aku sendiri tidak pernah ikut).
lanjut cerita setelah kakek saya meninggal Pohon KEPOH tersebut Tumbuh lagi disebelah pohon yg dahulu dan sampai sekarang kira-kira berdeameter 50cm.
kalau shobat ingin melihat POHON KEPOH secara langsung silahkan datang saja di ALAS TUWO, SUKOSEWU, BOJONEGORO.
dan masih banyak lagi Cerita tentang Alas Tuwo yang belum saya coretkan dalam blog ini.
eh...kita kembali kecerita awal, tengtang ALAS TUWO pada Tahun 2011.
entah dari mana cerita ini bermuara saya sendiri kurang tahu, tiba-tiba di Ds. Sukosewu digemparkan dengan adanya berita bahwa di Alas Tuwo tersebut terdapat makam MBAH SASTRO DIHARJO dipercaya seorang keturunan RAJA BRAWIJAYA. Sampai - samapai masyarakat mepercayai bahwa org tersebut adalah pembawa Agama Islam didesa Sukosewu sehingga sebagian orang Fanatik ada yang mau mendirikan Pendopo, Musholla dll.
Usut demi usut...
hehehe....
cerita ini melibatkan beberapa orang dari Desa sebelah, bahkan samapi Kab. Sebelah.
dimulai dari seorang Kiyai dari Kab. GRESIK yang mengatakan bahwa Beliau adalah salah satu keturunan dari Mbah Sastro Diharjo. yang menadi pemikiran saya: "seanadainya beliau ini bear keturunan Mbah Sastro Diharjo kenapa baru muncul sekarang?..... kenapa baru mau mengurus Maqbaroh leluhurnya?.... kemana saja keluarga sebelum beliau?... siapa keluarga yang ada di Sukosewu?...
tentunya seandainya disini benar ada Makamya Mbah Sastro Diharjo dimana bekasnya / peninggalanya?...
seanadainya benar beliau keturunan Mbah Sastro Diharjo tentunya keluarga sebelum beliau (Bapak, Kakek dst keatas) kan rutin berkunjung kesini.
selanjutnya cerita dari seorang Kiyai dari Pacet Kab. Mojokerto beliau mengatakan saat berceramah di Sewulan Kab. madiun diberi sebuah Buku tentang Sislsilah dan disitu tertulis salah satu keturunan yang bernama Mbah Sastro Diharjo pergi ke Sukosewu Bojonegoro tahun 1918M.
pertanyaan yang mengganjal: "Sukosewu yang mana?..... soalnya di Kab. Bojonegoro ini Sukosewu ada 2. seandainya benar berarti Mbah Sastro Diharjo bukan pembawa Agama Isalam pertama di Sukosewu karena diperkirakan baru datang Tahun.1918M.
tapi didalam buku tersebut tidak disebutkan siapa lagi keturunan Mbah Sastro Diharjo kebawah.
nah... itu sekelumit asal muasal cerita penyebab Gembarnya Sukosewu atas Alas Tuwo.
kita lanjutkan lagi kejadian tahun itu diantaranya demi Alas Tuwo ini Kepala desa sampe repot-repot menemui saya dan mau minta izin mendirikan Pendopo / Musholla / Makam Mbah Sastro Diharjo, ditambah lagi mengadakan Haul Mbah Sastro Diharjo yang rencananya mau ditaruh di Alat Tuwo tsb.
dan Pengajian tersebut didukung sepenuhnya oleh Kepala Desa Sukosewu dan beberapa Perangkat Desa, dan tak ketinggalan seorang Kiyai dari Ds. Klepek dan para Jma'ahnya. yang mengadakan Istighotsah di Alas Tuwo tersebut.
sebenernya saya sih No Comment aja tentang semua hal tersebut. Toh yang Namanya Pengajian ataupuan Istighosah adalah Hal yang sangat Baik walau Tempatnya yg menurut saya kurang PAS, kenapa di Alas Tuwo gak di Masjid ajah?...
tapi yang bikin saya Jengkel: malah mempunyai rencana mau Menyembelih Kambing sekaligus memasaknya disitu (AlasTuwo).
mungkin saya tidak meragukan para Kiyai tersebut, cuma saya menghawatirkan diri saya sendiri dan masyarakat yang masih awam, yang tingkat Aqidahnya msh tergolong lemah. Jangan sampai mereka mempunyai keyakinan lain, mengingat Beground AlasTuwo yang misterius sejak zaman daluhu. karena saya juga tanpa sengaja mendengar seorang yang mengatakan "sekarang kita tidak perlu Ziaroh ke Wali 9, karena disini (AlasTuwo) sudah ada yang Derajatnya sama dengan Wali 9"
akhirnya marilah kita selalu berdo'a :
"ALLOHUMMA YA MUQOLLIBAL QULUB TSABBIT QOLBANA 'ALA DINIKA"
Allohumma Ya Alloh yang Maha membolak balikan Hati, tetapkanlah Hati Kami atas Agamu.
Aamiin...
dan semoga kejadian itu tidak ada unsur Politik sama sekali baik yang dari Ds.Sukosewu ataupun desa sebelah khususnya Desa Klepek.
salam dari saya: Ahmad Zakariya
selanjutnya...
saya disini akan menulis Garis Silsilah Brawijaya ke-5.
sumber ini saya dapat dari Pakar Sejarah seorang warga Ds.Sukosewu dan Beliau mendapat Sumber dari berbagai Buku Sejarah, cerita orang-orang tua dll.
MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA (DI JAWA)
Ada beberapa Versi masuknya Agama Islam di Indonesia (di Jawa) namun yang paling popular (masyhur) masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-13 dibawa oleh seorang Ulam' Timur Tengah yang bernama JAMLUDINHUSAIN AL - AKBAR (JUMADIL QUBRO) beliau meninggal pada Tahun 1376M dan dimakamkan di TROLOYO TROWULAN MOJOKERTO.
MASUKNYA ISLAM DI BOJONEGORO
Setelah
ruhtuhnya kerajaan mojopahid th 1510 M. di jawa berdiri kerajaan islam pertama
yaitu di Demak Bintoro, Rajanya bernama Raden Patah pada waktu itu Bojonegoro
(Mataun) yang ikut wilayah jipang panolan adipatinya bernama P. Aryo Sekar
Sido Lepen, penduduknya berbondong – bondong masuk Agama Islam.
Silsilah Garis Keturunan R. BAGUS SASTRO DIHARJO
1. BRAWIJAYA ke-5 berputra
2.
R. Bondan Kejawen, Berputra
3.
R. Getas Pendowo, Berputra
4.
Ki Ageng Selo, Berputra
5.
Ki Ageng Henis, Berputra
6.
Ki Ageng Pemanahan,
Berputra
7.
R. Suto Wijoyo (Raja Mataram I) Meninggal Th. 1601,
Berputra
8.
P. Pringgoloyo, Berputra
9.
R. Wadu Rekso, Berputra
10. R. Derpo Sentono, Berputra
11. Ki Abdum Iman ( Abdul Manan ), Berputra
12. P. Nolo Joyo, Berputra
13. R.M.B Harun Basyariyah, (Th. 1743 Mendirikan Masjid Di Seweulan
Mediun), Berputra
14. R. Santri, Berputra
15. K. Tafsirudin, Berputra
16. Imam Rojo, Berputra
17. R. Mas Bagus Sastro Diharjo (R. Supoh Joyo),
Meninggal Th.1918M dan dimakamkan dipemakan umum Dusun Suko, Ds. Sukosewu
Semoga bermanfaat khususnya bagi Masyarakat Desa Sukosewu dan Sekitar, umumnya bagi Masyarakat Tahan Jawa.
Perangkum Silsilah
-------------------------------------------
Salam dari saya: Ahmad Zakariya
@KangZakariya
Mohon maaf jika ada salah kata, salah nulis ataupun salah ketik.
Jika ada perubahan maka kami akan segera memperbaiki Artikel ini.
Wassalamu'alaikum. Wr.Wb.