Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam silatur roohim kami sampaikan, semoga kita selalu dalam limpahan ni'mat, taufiq, srta hidayahnya dan Al-Hamdulillah kita masih menjumpai Bulan Romadlon pada tahun ini 1435H / 2014 yang akan segera berakhir, dengan Do'a dan Harapan semoga kita mendapatkan kebaikan dan berkah dari bulan Romadlon ini dan semoga kita kelak menjumpai Romadlon tahun depan.
Aamiin...
1. Perintah Silaturahmi
:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا - النساء
Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu. ( QS. An-Nisa ; 1 )
عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي
رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
ر البخاري
Dari Anas bin Malik
ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya
dan dipanjangkan umurnya ( kebaikannya ) maka
bersilaturahmilah. ( HR.
Al-Bukhari )
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ انْجَفَلَ النَّاسُ عَلَيْهِ فَكُنْتُ
فِيمَنْ انْجَفَلَ فَلَمَّا تَبَيَّنْتُ وَجْهَهُ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ
بِوَجْهِ كَذَّابٍ فَكَانَ أَوَّلُ شَيْءٍ سَمِعْتُهُ يَقُولُ أَفْشُوا السَّلَامَ
وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ
تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ- ر احمد و الدرمى
Dari Abdillah bin
Salam ra berkata : Ketika Nabi saw tiba di Madinah, orang berebut mendekat
kepadanya, aku termasuk yang berebut. Tatkala nampak jelas kepadaku wajahnya,
saya tahu bahwa wajahnya bukan wajah pendusta. Dan yang pertama saya dengar
darinya, beliau bersabda : “ Sebarluaskan salam, bersedekahlah dengan makanan,
bersilaturahmilah, dan shalatlah di malam hari saat orang lain lelap
tidur, kamu akan masuk surga dengan selamat.” ( HR. Ahmad dan Ad-Darimi )
2. Larangan &
Ancaman Memutus Silaturahmi :
عن جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ َخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ -البخاري و مسلم
Dari Jubair bin Muth’im
ra, Ia mendengar Nabi saw bersabda :” Tidak akan masuk surga orang yang memutus
silaturahmi “ ( HR. Al-Bukhari & Muslim )
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ خَمْسٍ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلَا
مُؤْمِنٌ بِسِحْرٍ وَلَا قَاطِعُ رَحِمٍ وَلَا كَاهِنٌ وَلَا مَنَّانٌ
Dari Abi Sa’id
Al-Khudri ra berkata, bersabda Rasulullah saw : “ Tidak akan masuk surga
pemilik lima hal : Peminum miras, Orang yang percaya sihir, Pemutus
silaturahmi, dukun, dan yang suka mengungkit-ungkit kebaikan.” ( HR.
Ahmad )
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدُعَاءٍ إِلَّا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِمَّا
أَنْ يُعَجَّلَ لَهُ فِي الدُّنْيَا وَإِمَّا أَنْ يُدَّخَرَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ
وَإِمَّا أَنْ يُكَفَّرَ عَنْهُ مِنْ ذُنُوبِهِ بِقَدْرِ مَا دَعَا مَا لَمْ
يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ أَوْ يَسْتَعْجِلْ قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْجِلُ قَالَ يَقُولُ دَعَوْتُ رَبِّي فَمَا اسْتَجَابَ
لِي – ر الترمذي
Dari Abi Hurairah ra
berkata, bersabda Rasulullah saw : Tak ada seorangpun berdo’a kepada Allah
dengan suatu do’a kecuali pasti diijabah, apakah dipenuhinya di dunia atau
ditabung di khirat, atau diampuni dosa-dosa sesuai dengan permohonannya, selama
ia tidak cenderung kepada dosa, atau memutus silaturahmi, atau terburu-buru.
“ Mereka bertanya : “ Ya Rasulullah, yang dimaksud terburu-buru itu
bagaimana ? “ Beliau menjawab : “ Dia berkata aku sudah berdo’a kepada
Tuhanku tapi tidak dipenuhi juga. “ ( HR. At-Tirmidzi )
3. Bukan Sekedar
Terkait Nasab :
عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا
شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تُخْبِرُنَا
مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ
بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ
لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لَا يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا
يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ أَلَا إِنَّ
أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ – ر ابو داود
Dari Umar Ibnu
Khattab ra berkata, bersabda Nabi saw : “ Diantara hamba Allah ada sekelompok
manusia yang bukan para nabi juga bukan para syuhada, malah para Nabi dan para
syuhada tertarik dengan kedudukan mereka dari Allah pada hari kiamat “
Mereka bertanya : “ Beritahukanlah kepada kami siapa mereka itu ? “
Beliau menjawab : “ Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dasarnya
ruh Allah( agama ), bukan karena ada hubungan nasab di antara mereka, bukan pula
terkait harta (bisnis) . Demi Allah Sesungguhnya wajah mereka
bercahaya, dan sesungguhnya mereka ada dalam cahaya. Mereka tidak merasa takut
di saat manusia dihantui rasa takut, dan tidak menyesal ketika manusia
diselimuti penyesalan. Lalu Beliau membaca ayat “ Ketahuilah, bahwa
wali-wali Allah tidak merasa takut dan juga mereka tidak menyesal. “ ( HR.Abu
Dawud )
4. Bukan Sekedar
Mushafahah /Bersalaman :
عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ
لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا – ر احمد و ابوداود و الترمذي
Dari Al-Barra
berkata, bersabda Rasulullah saw “ Tidak bertemu dua orang muslim lalu
bersalaman, maka pasati diampuni dosa keduanya, sebelum keduanya berpisah.”( HR
Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi ).
قَالَتْ عَائِشَةُ وَاللَّهِ مَا أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النِّسَاءِ قَطُّ إِلَّا بِمَا أَمَرَهُ اللَّهُ
تَعَالَى وَمَا مَسَّتْ كَفُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَفَّ امْرَأَةٍ قَطُّ وَكَانَ يَقُولُ لَهُنَّ إِذَا أَخَذَ عَلَيْهِنَّ قَدْ
بَايَعْتُكُنَّ كَلَامًا – ر مسلم
Berkata Aisyah ra :
“ Demi Allah Rasulullah saw tidak mengambil ( bai’at ) kepada wanita kecuali
dengan apa yang diperintahkan Allah swt. Dan Tangan Rasulullah tidak pernah
menyentuh tangan wanita sama sekali. Dan Beliau bersabda kepada mereka
jika mengambil ( baiat ) atas mereka , Aku telah membai’at kalian dengan
perkataan. “ ( HR. Muslim ).
لان يطعن فى رأس احدكم بمخيط من حديد خير له من ان يمس امرأة لا تحل له – ر
الطبرني عن معقل ابن يسر
Kepala seseorang di
antara kamu ditusuki dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya, dari pada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya. ( HR. At-Thabrani dari Ma’qil bin
Yasar – Faidul Qadir 5: 329 )
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ
الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا
رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا
هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا
هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا – ر مسلم
Dari Abi Hurairah
ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Pintu-pintu surga dibukakan tiap Senin
dan Kamis, Allah mengampuni dosa-dosa hamba selama tidak musyrik. Kecuali orang
yang antara dia dengan saudaranya ada kebencian, maka diintruksikan :
Tangguhkanlah kedua orang ini ( ampunannya ) sampai keduanya damai,
tangguhkanlah kedua orang ini ( ampunannya
) sampai keduanya damai. “ ( HR. Muslim ).
5. Bukan Sekedar
Pertemuan :
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ
مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ
مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا – النساء : 114
Tidak ada kebaikan
pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena
mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar. ( QS. An-Nisa : 114 )
6. Yang Esensial
Mendidik Keluarga menjadi Manusia Sholeh :
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ
وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَابُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ
الْكَافِرِينَ ؛ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ
لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ
بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ ؛ وَقِيلَ يَاأَرْضُ ابْلَعِي
مَاءَكِ وَيَا وَقِيلَ يَاأَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ
الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا
لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ؛ وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ
ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ
الْحَاكِمِين َ؛ قَالَ يَانُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ
عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي
أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِين ؛ هود : 42-46
Dan bahtera itu
berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku,
naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang
yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang
dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari
ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang
menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang
yang ditenggelamkan.
Dan difirmankan:
“Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan airpun
disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit
Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” Dan Nuh berseru kepada
Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku,
dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang
seadil-adilnya.” Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya)
perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu
yang kamu tidak mengetahui (hakekat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan
kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (
QS. Hud : 42-46 )
Demikian semoga ada manfaatnya. Aamiin...
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam: Ahmad Zakariya
@KangZakariya