Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salamsilaturrohim kami sampaikan kepada
Kepala Desa Sukosewu yang kami hormati, baserta seluruh jajaran
perangkatnya. Semoga kita semua selalu dalam limpahanRahmat, Hidayah
serta Taufiq dari Allah SWT sehingga kita dapat selalu
beraktifitas menjalankan tugas kita sehari – hari dengan lancar dan
sukses. Aamiin….
Ibu Kepala Desa yang kami
hormati,sebelum saya melanjutkan surat terbuka ini terlebih dulu
perkenalkan sayabernama Ahmad Zakariya asli penduduk dan kelahiran
Sukosewu dan kebetulan sayajuga warga biasa yang tidak menjabat apapun
di desa Sukosewu. Dan saya jugaminta maaf bila saya dianggap lancang
menulis surat ini kepada Ibu Kepala Desayang saya hormati, terus terang
ini hanya sebatas curahat hati kami (saya &temen – temen) jadi kami
tidak bermaksud mengkritik apalagi menegur Ibu Kepaladesa, dan tentunya
Surat ini juga tidak mengurangi sedikitpun rasa Hormat kamikepada Ibu
kepala Kepala Desa Sukosewu.
Langsung saja, surat
terbuka inikami sampaikan kepada ibu kepala Desa Sukosewu pada
permasalah Manganan padatahun 2015 ini atau tepatnya pada Hari Rabu Wage
tanggal 11 Maret 2015, dansebelumnya saya juga minta maaf jika nanti
ada salah pandang / salah pengertiandalam surat kami ini. Tentunya sudah
hal biasa atau hal tahunan setiap mangananIbu Kepala Desa Sukosewu
mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya: 1).PENGAJIAN 2).ELEKTUN /
ORKES 3).WAYANG / SINDIR.
Ibu Kepala Desa Sukosewu yang kamihormati.
Kami menyadari dan mengerti kenapa IbuKepala Desa Sukosewu mengadakan
hal sedemikian itu karna kami mengerti juga tentunyaIbu Kepala Desa
Sukosewu bukan milik kami pribadi tapi milik seluruh lapisan
MasyarakatDesa Sukosewu yang tentunya kegiatan itu diperuntukan semua
lapisan masyarakatsukosewu (Red. Pengajian untuk kegiatan keagamaan,
Elektun untuk kalangan AnakMuda, dan Wayang / Sindir untuk kegiatan
Kebudayaan).
Tapi kenapa yang kami rasakan (semoga
perasaan ini salah), kenapa Ibu Kepala Desa Sukosewu seakan – akanberat /
setengan hati ketika mau melaksakan kegiatan poin 1 (satu)
yaituPengajian, kami megatakan setengah hati karena kami lihat acara
Pengajian dalamrangkaian kegiatan manganan itu sifatnya Kondisional /
tergantung keadaan “jikakeadaan memungkinkan ya diadakan pengajian jika
tidak yaaa tidak usah”(sedernanya kek gitu), mungkin dengan alasan
keuangan desa lagi apalah, itulahdll, tapi itu berbeda dengan kegiatan
yang ke-2 (dua) & 3 (tiga) (Red.Elektun & Sindir/Wayang) yang
kayaknya kedua kegiatan itu harus (wajib) adadalam rangkaian acara
Manganan Desa Sukosewu (apapun keadaannya, keuangan desalagi apalah,
itulah, dll). Padahal kita semua juga tahu kalau semua kegiatanitu sama –
sama membutuhkan pembiayaan.
Ibu Kepala Desa Sukosewu yang kami hormati
Kami berani mengatakan yang demikiandengan bukti bahwa pada Rangkaian
Acara Manganan pada tahun 2015 ini tidak ada yang namanya Pengajian
(dengan alasan …..)tapi untuk kegiatan Elektun & Sindir kayaknya
positip ada, dan acarapengajian yang tidak ada tersebut diganti dengan
acara Istighosah dan kami rasapula acara istighosah ini juga asal
diadakan gitu saja, dengan bukti bahwa 90%Masyarakat Sukosewu tidak
mengetahui kalau pada Istighosah pada hari SelasaTanggal 10 Maret 2015,
karna tidak adanya undangan atau pemberitahuan kepadamasyarakat
sukosewu, seharusnya jika desa mau mengadakan acara istighosahmungkin
bisa mengundang Jama’ah tahlil, Kiyai, Asatidz, santri – santri
takketinggalan karang taruna tentunya dan juga untuk umum (mungkin bisa
umumin dimasjid saat jum’atan).
IbuKepala Desa Sukosewu yang kami hormati
Tentunyakita
tahu bahwa ketiga kegiatan itu mempunya fungsi masing – masing
padalapisan masyarakat dan pada Desa Sukosewu, mungkin sebagai contoh:
- KegiatanPengajian,
kegiatan tersebut adalah sebuah kegiatan keagamaan khusunya AgamaIslam
karna kita tahu bahwa Masyarakat Desa Sukosewu 99,99% beragama Islam,
danitu juga membuktikan bahwa kegiatan tersebut menunjukan rasa cintanya
Sukosewukepada Agama Islam.
- KegiatanElektun, kegiatan tersebut
kita tahu bahwa kegiatan tersebut berbasis anak muda/ karang taruna,
tentunya acara tersebut sah – sah saja dilaksanakan karna kitatahu bahwa
pemuda juga sangat berperan pada masyarakat.
- KegiatanSindir /
Wayang, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan ini, acara
inijuga baik karna dalam rangka melestarikan kebudayaan masyarakat jawa,
dantentunya desa sukosewu yang terletak dipulau jawa juga berhak
melestarikankebudayaan tersebut.
IbuKepala Desa Sukosewu yang kami hormati
Tentunyauntuk
menjaga dan melestarikan semuanya dan segala lapisan masyarakat Desa
kebudayaan Jawa, menyapa Kaum Muda, dan jugaAgama Islam tentunya, kami
rasa kita pandang perlu melaksanakan kegiatan –kegiatan tersebut, dan
kami berharap Ibu Kepala Desa Sukosewu dan jajaranperangkat Desa
Sukosewu yang kami hormati tidak tebang pilih dalam
melaksakan kegiatan tersebut, dalam arti jangan mengenyampingkan
kegiatanyang bersifat ke-agamaan (Red.Pengajian) dalam rentetan acara
Manganan di DesaSukosewu, seperti halnya Ibu Kepala Desa Sukosewu dan
Jajaran Perangkatnyadalam mengutamakan kegiatan yang lain (Red. Elektun
& Sindir).
Demikiansurat terbuka ini kami sampaikan,
ini bukan berarti kami tidak mendukung / tidak setuju dengan acara
Manganan, justru kami sangat mengapresiasi acara tersebutsehingga kami
menyampaiakn ini agar rentetan acara ini tidak hanya dinikmatisebagian
lapisan masyarakan dan mengecewakan lapisan yang lain, tapi
kamiberharaprangkaian acara manganan di Desa Sukosewu ini bisa dinikmati
seluruhlapisan masyarakat, mulai dari kaum muda, pecinta kebudayaan
jawa sampai yang bersifat Agamis.
Assalamu’alaikum.Wr. Wb.
Salam Warga Desa Sukosewu
Ahmad Zakariya