Silsilah Sunan Kali Jaga
Tulisan sebagai sharing informasi atas kajian ilmu Nasab.
Selama ini beredar berbagai versi silsilah Sunan Kalijaga, ada yang
menyambungkan beliau sebagai keturunan Jawa Asli, ada yang menyebut
beliau sebagai Keturunan Nabi Muhammad & ada yang menyebut beliau
sebagai Keturunan Sayyidina Abbas Paman Nabi. Fan Page Azmat Khan pernah
mempublish versi silsilah beliau sebagai Sayyid Azmatkhan. Maksud
tulisan ini kemudian adalah sebagai penengah dengan versi lain yang
telah beredar dan untuk memperjelas bahwasanya Sunan Kalijaga secara
nasab memang betul keturunan Nabi Muhammad namun memang mempunyai
silsilah tautan dr garis perempuan yang bersambung ke bangsawan Jawa
& ke Paman Nabi Sayyidina Abbas.
I. SILSILAH TAUTAN SUNAN KALIJAGA KE LELUHUR PARA PEMIMPIN LOKAL NUSANTARA
Ketika mempelajari data yang obyektif dalam sejarah
para Bupati Tuban, dalam Babad Tuban (6). Penulis menemukan titik temu
antara data silsilah Sunan Kalijaga dari berbagai versi. Penulis
menyebutnya obyektif karena data tersebut sebenarnya bukanlah data
subyektif silsilah Sunan Kalijaga yang versinya amat tergantung dengan
keyakinan masing-masing penjaganya, bahkan data tersebut hanya
menyebutkan tentang nama para bupatinya saja tanpa menyebut nama Sunan
Kalijaga yang bukan merupakan bupati Tuban. Namun demikian karena sudah
teramat masyhur di semua versi bahwasanya Sunan Kalijaga adalah putra
kandung bupati Tuban yang bernama Wilatikta, sehingga data sejarah
tersebut dapat disusun sebagai silsilah genealogis yang akan kita
didapati sebagai berikut:
- Prabu Banjaransari
- Raden Arya Metahun
- Bupati Lumajang Tengah Raden Arya Randu Kuning./ Kyai Ageng / Kyai Gede Lebe Lontong
- Bupati Gumenggeng Raden Arya Bangah; Bekas kabupaten tersebut sekarang menjadi Desa Banjaragung (Kecamatan Rengel)
- Bupati Lumajang Raden Arya Dandang Miring
- Bupati Tuban ke-1 Raden Dandang Wacana / Kyai Gede Papringan, BERPUTRI
- Nyai Ageng Lanang Jaya / Nyai Lanang Baya [Istri Kyai Lanang Baya lihat Jalur Silsilah III, point 20]
- Bupati Tuban ke-2 Haryo Ronggo Lawe / Rangga Teja
Laku / Syeikh Jali Al-Khalwati / Syekh Khawaji [Dimasa ini Tuban di
bawah kekuasaan Majapahit]
- Bupati Tuban ke-3 Haryo Siro Lawe
- Bupati Tuban ke-4 Haryo Siro Wenang
- Bupati Tuban ke-5 Haryo Lana / Arya Teja I
- Bupati Tuban ke-6 Haryo Dikoro / Arya Teja II BERPUTRI
- Raden Ayu Hariyo Tejo berputra (Istri dari Bupati Tuban ke-7 Hariyo Tejo / Maulana Mansur, Lihat jalur Silsilah II point) [Di masa ini & masa putra beliau adalah masa transisi kepenguasaan akan Tuban dari Majapahit ke Demak]
- Bupati Tuban ke-8 Raden Hariyo Wilatikta / Raden Ahmad Sahuri berputra
- SUNAN KALIJAGA
Ternyata dari data tersebut di atas point 7 & 13
adalah nenek moyang dari garis perempuan Sunan Kalijaga yang datanya
akibat kesubyektifitas dan atau distorsi informasi & komunikasi
terbaur antara leluhur dari garis laki & perempuan dalam versi lain.
Hal ini kerap terlewatkan, lantas begitu saja menghubungkan Silsilah
Sunan Kalijaga ke leluhur beliau sebagai garis laki padahal ada yang
berasal dari tautan perempuan dan sebaliknya. Sehingga data ini menjadi
acuan penting dalam mencari titik temu tiap-tiap versi yang penulis
yakini masing2 memiliki latar belakang kebenaran & latar belakang
historis akan penjagaannya.
Bila kita perhatikan data di atas pada point 12-13
dari sumber (6) Babad Tuban, disebutkan bahwa Hariyo Tejo menjadi
pemimpin Tuban dikarenakan menikahi putri pemimpin Tuban sebelumnya.
Babad Tuban, menyebutkan pula bahwa Arya Teja bukanlah seorang pribumi
jawa. Ia berasal dari kalangan masyarakat Arab dan merupakan seorang
ulama sedangkan muasal beliau disebut sebagai saudara / masih memiliki
kekerabatan dengan Sunan Ampel, sehingga data ini amat pas dan menjadi
titik temu dengan versi silsilah Sunan Kalijaga sebagai sayyid keluarga
Azmatkhan yang bisa dilihat di Jalur Silsilah II.
Lantas bila kita perhatikan data di atas point 6,7, 8
maka akan kita dapati titik temu dengan versi Silsilah Sunan Kalijaga
yang bersambung ke Sayyidina Abbas sebagaimana dapat dilihat di Jalur
Silsilah III khususnya point 20 & 21. Karena nama terkait di
berbagai sumber, masyhur bersambung secara nasab garis laki ke Sayyidina
ABBAS.
Sehingga dapat disimpulkan berbagai versi muasal
genealogis Sunan Kalijaga baik yang dari versi keturunan local pribumi
Jawa, keturunan Nabi Muhammad & keturunan Sayyidina Abbas ternyata
sama2 memiliki latar belakang kebenarannya dan titik temunya
masing-masing yang selama ini terbaur lantas tidak difahami tautan
jalurnya. Hal ini diakibatkan kebudayaan & kebiasaan nusantara yang
menisbatkan leluhur baik dari garis laki maupun perempuan lantas
terbaur. Ketika ini terfahami & diletakkan pada tempatnya
masing-masing, penulis malah menghargai kebiasaan penisbatan tersebut
sehingga bisa mengenali leluhur dari suatu tokoh bersejarah secara
objektif mana yang dari garis lakinya maupun yang dari garis
perempuannya.
II. SILSILAH NASAB SUNAN KALIJAGA AZMATKHAN KE NABI MUHAMMAD
Data Pendukung bahwasanya Sunan Kalijaga sayyid
keturunan Nabi adalah dari keselarasan dgn kisah Babad Tuban sebagaimana
disebut di atas. Kitab Syajaroh & Tarikh Al Azamat Khan dikutip
dalam “Sejarah & Silsilah dari Nabi Muhammad SAW ke Walisongo oleh
Drs. Aburumi Zainal Lc. – Habib Zainal Abidin Assegaf menuliskan secara
jelas nasab beliau sebagaimana di bawah ini, begitu pula Kitab Syamsud
Dhahirah, Karya Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husain Al-Masyhur
sebagai data Rabithah Alawiyyah dan Kitab Nasab Wali Songo, juga Karya
Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini.
Silsilah ini juga sesuai dengan keterangan Profesor
Husaini Jayadiningrat didalam bukunya yang menceritakan bahwa dalam
tradisi Cirebon terdapat Silsilah Sunan Kalijogo yang diurutkan hingga
sampai kepada Rasulullah SAW, begitu pula keterangan Van Den Berg dan Hj
de Graff, sesuai dengan kisah Tome Pires.
Sunan Kalijaga juga menikahi 4 Syarifah putri para
anggota Walisongo sehingga secara fiqih mengenai pernikahan kafaah nasab
pd syarifah, makin menguatkan fakta bahwasanya Sunan Kalijaga adalah
Sayyid turunan Nabi Muhammad* [* secara aktual nasab dr garis laki
keturunan Ali bin Abi Thalib, namun secara syar’i keturunan Nabi
Muhammad meski melalui garis perempuan / putri beliau Fathimah,
berdasarkan dalil hadist “SEMUA anak Adam bernasab kepada orang tua
lelaki (ayah mereka), KECUALI putra-putra Fatimah. Akulah ayah mereka
dan akulah yang menurunkan mereka”]
- Nabi Muhammad Rasulullah berputri
- Sayyidah Fathimah Az-Zahra (menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib) berputra turun temurun :
- Al-Husain
- Ali Zainal Abidin
- Muhammad Al-Baqi
- Ja’far Shadiq
- Ali Al-Uraidhi
- Muhammad
- Isa
- Ahmad Al-Muhajir
- Ubaidillah
- Alwi
- Muhammad
- Alwi
- Ali Khali’ Qasam
- Muhammad Shahib Marbath
- Alwi Ammil Faqih
- Abdul Malik Azmatkhan
- Abdullah
- Ahmad Jalaluddin
- Ali Nuruddin
- Maulana Mansur (8.a,b,c)/ Tumenggung Tuban (8.a,b)/ Bupati Tuban
ke-7 Hariyo Tejo (1,2,3,4,5,6) / Syekh Subakir alias Muhammad Al-Baqir
(8c)
- Ahmad Sahuri alias Raden Sahur alias Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban ke-8)
- SUNAN KALIJAGA alias Raden Said alias Lokajaya
alias Syekh Malaya alias Pangeran Tuban alias Muhammad Abdussyahid
(Generasi ke-24 dari Rasul, Turunan Rasul ke-23)
III. SILSILAH TAUTAN SUNAN KALIJAGA KE SAYYIDINA ABBAS PAMAN NB MUHAMMAD
(disertai sumber untuk memperlengkap versi penulisan silsilah jalur ini yang seringkali kurang lengkap)
1. Sayyidina ABBAS r.a bin Abdul Muthalib [Paman dari Nabi Muhammad SAW] (Sumber sebagai leluhur Sunan Kalijaga 1,2,3,5)
Menurut sumber 7.b Abbas memiliki 5 orang keturunan, diantaranya adalah
a. Abdullah bin Abbas, yang kerap disebut pula Ibnu
Abbas. Dia pernah menjadi gubernur di Basrah pada masa kekuasaan
Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia meninggal dan dikuburkan di Thaif, Arab
Saudi.
b. Ubaidillah bin Abbas, pernah menjadi gubernur di
Yaman pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di
Madinah.
c. Fahdl bin Abbas, dikuburkan di Syam.
d. Qutsam bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Samarkand
e. Ma’bad bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Mekkah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Afrika
Silsilah Sunan Kalijaga yang bersambung ke Abbas
menyebutkan melalui nama Abdullah, ada yang menuliskan dengan tambahan
“Al-Baghdadi” yang bermaksud leluhur beliau pernah di negeri Irak,
secara fakta Abdullah bin Abbas adalah satu2nya Putra Abbas yang pernah
menjabat sebagai Gubernur di Irak, namun lebih tepatnya di Basrah-Irak.
Istilah Al-Baghdadi pada silsilah leluhur Sunan Kalijaga mengindikasikan
leluhur beliau adalah keturunan dari Sayyidina Abbas yang dari jalur
daerah Irak. Ada yang menduga leluhur Sunan Kalijaga adalah dari Dinasti
Abbasiyah Baghdad, namun penelitian penulis dari nama-nama leluhur yang
tercantum tidak mengindikasikan kepada para Sultan Dinasti Abbasiyyah
Baghdad yang penulis juga pegang datanya. Data leluhur Sunan Kalijaga
versi ke Sayyidina Abbas yang ada, hanya mengindikasikan leluhur beliau
dari daerah Irak, tidak ada yang mengindikasikan sebagai keturunan para
atau beberapa Sultan Dinasti Abbasiyyah. Lantas bila kemudian kita
temukan nama leluhur Sunan Kalijaga yang tidak lazim secara bahasa Arab,
itu mengindikasikan leluhur beliau ada yang pindah & berbaur ke
daerah Persia yang tidak begitu jauh dari Irak, bahkan pada masa
tertentu Irak adalah bagian dari Persia. (Contoh nama Kharmia / Kharmis
dll adalah nama dari daerah Persia).
2. Abdullah ibnu Abbas ra (Sepupu Nabi Muhammad & Ali bin Abi Thalib) (7.b&c)
3. Ali bin Abdullah (7.c&d) [Satu2 nya keturunan dari Abdullah bin Abbas yang tercatat sejarah secara resmi & mayshur]
4. Abdullah “Al-Akbar” (7.d) / Abdallah “Azhar” (2) / Abdul “Wakhid” (3) / Syekh Abdul “Wahid” Qurnqin Al Baghdadi (1)
(Istilah Al-Akbar, Azhar, & Wahid sama2 mempunyai
makna yang merujuk sebagai yang paling besar, karena beliau mempunyai
adik yang lebih kecil juga bernama sama yakni Abdullah dengan gelar
Abdullah Al-Ashgar yang pergi ke daerah Syam 7.d)
5. Wakhis (2) / Syekh Waqid Arumni (1)
6. Mudzakir (2&3)/ Syekh Mudzakir Arumni (1)
7. Abdullah (2&3)
8. Kharmia (3) / Kharmis (2)
9. Mubarak (2&3)
10. Abdullah (2&3)
11. Ma’ruf (2) / Madhra’uf (3)
12. Arifin (2&3)
13. Hasanuddin (2&3)
14. Jamal (2&3)
15. Ahmad (2&3)
16. Abdullah (2&3)
17. Abbas (2&3)
18. Kouramas (3)/ Khurames (2)/ Syekh Kharamis (1)
19. Syekh Abdullah (1)
20. Syekh Abdurrahman (1&2)/ Abdur Rakhim (3)/
Kyai Lanang Baya (5&6) / Arya Wiraraja (Rakryan Mantri Arya Wiraraja
Makapramuka) / Banyak Wide (9)
[Suami dari Nyai Lanang Baya dengan jalur lihat Silsilah I Point 7]
21. Bupati Tuban ke-2 Haryo Ronggo Lawe (4,5,6)/ Rangga Teja Laku (1,2,3) / Syeikh Jali Al-Khalwati (1&5)/ Syekh Khawaji (1)
[Sumber 4&6 tidak membahas silsilah beliau ke
atas, sebagaimana ditulis diatas, namun hampir semua sumber silsilah
Kalijaga yang terkait, baik ke data leluhur local maupun ke leluhur
zuriyyat bani Abbas memiliki titik temu pada nama terakhir diatas.
Sumber 5&6 menyebut beliau sebagai cucu dari garis ibu beliau ke
penguasa lokal Tuban sebelumnya yakni Raden Dandang Wacana / Kyai Gede
Papringan. Semua sumber lain yang terkait, masyhur mengenal beliau
sebagai keturunan arab melalui Sayyidina Abbas yang bekerja di bawah
pemerintahan Majapahit dengan silsilah secara garis besar sebagaimana
tersebut di atas]
[Pada masa ini Tuban memang berada di bawah kekuasaan Majapahit]
22. Bupati Tuban ke-3 Haryo Siro Lawe (5&6)
23. Bupati Tuban ke-4 Haryo Siro Wenang (5&6)
24. Bupati Tuban ke-5 Haryo Lana (5&6)/Arya Teja I (1&4)
25. Bupati Tuban ke-6 Haryo Dikoro (5&6)/ Arya Teja II (1&4) BERPUTRI *(6)
[Putri beliau sebagai istri dari penguasa Tuban
selanjutnya yang dari Arab secara objektif dapat kita temukan pada
sumber no.6 pada Babad Tuban yang menjelaskan tentang sejarah para
Bupati Tuban]
26. Raden Ayu Haryo Tejo [Istri dari Bupati Tuban ke-7 Haryo Tejo Kusumo (1,2,4,5,6) / Arya Teja III (4)/
[Pada masa ini & masa putra beliau adalah masa transisi kepenguasaan akan Tuban dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Demak]
27. Bupati Tuban ke-8 Tumenggung Wilatikta
28. SUNAN KALIJAGA / Raden Said / Jaka Said / Syekh Malaya / Lokajaya / Raden Abdurraman / Pangeran Tuban / Muhammad Abdussyahid
Sebagai perbandingan Sunan Kalijaga disini sebagai
turunan sepupu nabi Abdullah bin Abbas ke 26 generasi ke 27 sedangkan
dari Nabi Muhammad turunan ke 23 generasi ke 24.. Hal ini masih masuk
akal secara karena diantara sesame turunan nabi lazim ditemukan
sejamannya generasi ke 38 dgn yg ke 42.
Alasan-alasan Silsilah ke atas Sunan Kalijaga ke Rasul di kalangan keluarga besar keturunannya kurang dikenal adalah karena :
1. dikarenakan kerabat keluarga besar beliau amat jarang
mengedepankan nasab, demi dakwah membaur & merakyat, sehingga
sebagian besar keturunan kehilangan data silsilah ke atas beliau yang
bersambung ke Nabi Muhammad, apalagi Sunan Kalijaga merupakan anggota
Walisongo yang paling membaur dengan rakyat kebanyakan, termasuk dalam
budayanya.
2. Selain itu kerabat keluarga besar beliau di daerah asal beliau
Tuban, para penguasa Tuban selepas ayahnya adalah dzuriyyat keturunan
Haryo Dikoro yang bukan merupakan itrah keturunan Nabi Muhammad.
Sehingga jalur silsilah leluhur para pemimpin Tuban ke Abbas atau ke
leluhur lokal Jawa mereka lebih dikenal, lantas silsilah nasab keturunan
Sunan Kalijaga terbaur dengan silsilah nasab keluarga besar mereka di
Tuban, dikarenakan pula pembauran dengan budaya Jawa yang menyambungkan
keturunan baik dari garis laki & perempuan sehingga datanya terbaur
3. Kemungkinan lain akibat pengaruh penjajah pula sehingga silsilah
Sunan Kalijaga ke Rasul amat jarang dikenal oleh keluarga keturunannya
kecuali oleh sedikit yang terpercaya kredibilitasnya dalam kepedulian
akan pelestarian data nasab keluarga ini serta telah banyak berkorban,
sehingga Habaib ahli nasab yang meneliti & mempelajari secara
hati-hati Silsilah Walisongo ke Rasul turut pula yakin menyertakan Sunan
Kalijaga & putra beliau Sunan Muria sebagai Sayyid keturunan Nabi
Muhammad, bagian dari Keluarga Besar garis laki Azmatkhan Ba’alawy
Al-Husaini.
4. Ada yang meyakini Sunan Kalijaga bukan keturunan
langsung Nabi akibat kisah subjektif daerah tertentu yang mengisahkan
Sunan Kalijaga tidak dapat bertahan sebagai Wali Qutub sebagaimana
gurunya akibat bukan keturunan langsung Nabi. Menurut pendapat penulis
setiap kisah tentang posisi maqam spiritual anggota walisongo tertentu
yang lebih tinggi dari yang lain lantas berbeda-beda di tiap daerah
& tiap keturunannya, merupakan hal yang dekat dengan peranan
pengaruh penjajah dalam memecah belah dzuriyyat keluarga besar keturunan
Walisongo. Al-Quran saja di ayat terakhir ke-2 Surat Al-Baqarah
melarang kita untuk membeda-bedakan nabi-Nya, begitu pula seharusnya
terhadap Wali-Nya.
IV. PARA BUPATI TUBAN SELEPAS WILATIKTA YANG MERUPAKAN DZURIYYAT AHLUL BAYT ITRAH SAYYIDINA ABBAS RA
(Pergantian kepemimpinan selain antara ayah ke anak juga antara mertua ke menantu, kakak ke adik serta paman ke keponakan)
* Bupati Tuban ke-9 Kyai Ageng Ngraseh BIN Bupati Tuban ke-6 Haryo
Dikoro (Adik Ipar Bupati Tuban ke-7, Paman jalur ibu sekaligus menantu
dari Bupati Tuban sebelumnya / Bupati ke-8 Tumenggung Wilatika)
* Bupati Tuban ke-10 Kyai Ageng Gegilang BIN Bupati Tuban ke-9
* Bupati Tuban ke-11 Kyai Ageng Batabang BIN Bupati Tuban ke-10
* Bupati Tuban ke-12 Raden Hariyo Balewot BIN Bupati Tuban ke-11;
mempunyai 2 orang putra yakni Pangeran Sekartanjung (Bupati Tuban ke-13)
dan Pangeran Ngangsar (Bupati Tuban ke-14)
* Bupati Tuban ke-13 Pangeran Sekartanjung BIN Bupati Tuban ke-12
[mempunyai putra 2 orang yaitu Pangeran Hariyo Permalat (Bupati Tuban
ke-15) dan Hariyo Salampe (Bupati Tuban ke-16)
* Bupati Tuban ke-14 Pangeran Ngangsar BIN Bupati Tuban ke-12 (adik dari Bupati sebelumnya)
* Bupati Tuban ke-15 Pangeran Hariyo Permalat BIN
Bupati Tuban ke-13 (keponakan dari Bupati sebelumnya); menikahi putri
Sultan Pajang Jaka Tingkir berputra Pangeran Dalem (Bupati Tuban ke-17)
[Pada masa ini Tuban berada di bawah kekuasaan
kerajaan Pajang, karena Kerajaan Pajang tidak bertahan lama, lantas
penguasaan akan daerah Jawa secara umum dan Tuban secara khusus,
digantikan oleh Kerajaan Mataram]
* Bupati Tuban ke-16 Hariyo Salampe BIN Bupati Tuban ke-13 (adik dari Bupati sebelumnya)
* Bupati Tuban ke-17 Pangeran Dalem BIN Bupati Tuban ke-15 (keponakan dari Bupati sebelumnya)
[Pada masa ini Tuban melakukan perlawanan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mataram]
Tahun 1619 Pangeran Dalem kalah dalam perlawanan
beliau melawan Pasukan Mataram di bawah pimpinan Pangeran Pojok (lantas
menjadi Bupati Tuban ke-18) dari Mataram pada masa kekuasaan Sultan
Agung Mataram. Pangeran Dalem lantas melarikan diri ke Pulau Bawean.
Tetapi di Pulau Bawean beliau tidak lama tinggal, kemudian pergi ke Desa
Rajekwesi (Bojonegoro sekarang). Pada waktu itu Rajekwesi masih
merupakan hutan dan di bawah pemerintahan Jipang Panolan. Setelah
menetap 5 tahun lamanya di Rajekwesi, Pangeran Dalem mangkat dan
dimakamkan di Desa Kadipaten terletak di sebelah timur Kota Bojonegoro.
Hingga kini makam tersebut masih ada, terkenal dengan nama makam Buyut
Dalem. (Dengan sebutan “buyut” besar kemungkinan beliau meninggalkan
keturunan yang masytur)
Selepas Bupati Tuban ke-17, Tuban tidak lagi dipimpin
oleh Trah keturunan dari leluhur pemuka Tuban di atas, namun oleh para
pemimpin yang ditunjuk Penguasa yang memiliki otoritas akan Tuban.
Seandainya pun memiliki kekerabatan dengan keluarga ini setidaknya
hubungan tersebut belum dikenal.
V. MENGENAI LEMBU SURO – [HUBUNGAN KEKERABATAN ANTARA
PEMIMPIN TUBAN – RAJA SURABAYA – RAJA MAJAPAHIT & KELUARGA SUNAN
AMPEL]
Terdapat versi yang menyebutkan diantara leluhur
Sunan Kalijaga ke para pemimpin Tuban diantaranya terdapat yang menjadi
Pemimpin Surabaya di masa lalu, yakni Lembu Suro (ada yang menyebut
beliau sebagai Gubernur ada yang menyebut beliau sebagai RAJA), Hal ini
merupakan pembauran data. Berdasarkan Data dari (5)poster silsilah
Rabitah Azmatkhan yang disusun dari berbagai sumber, ternyata Lembu Suro
adalah Ayah mertua dari Haryo Tejo (kakek Sunan Kalijaga) dari istri
lain beliau.
Jadi Haryo Tejo tercatat memiliki 2 istri yakni :
1. Putri Bupati Tuban (binti Haryo Dikoro)
2. Putri Raja Surabaya (binti Haryo Lembu Suro).
Kedua istri beliau tersebut ternyata diketahui
sama-sama berjalur keturunan dari Ronggo Lawe alias Teja Laku alias
Syeikh Jali Khalwati keturunan Sayyidina Abbas. Namun karena berbeda
ibu, Tumenggung Wilatikta & putra beliau Sunan Kalijaga sebenarnya
tidak memiliki hubungan darah dengan Lembu Suro, namun diakibatkan Lembu
Suro dikenal di beberapa masyarakat umum sebagai ayah dari Haryo Tejo,
(padahal ayah mertua dr istri lain beliau) sehingga nama beliau di
sebagian versi terbaur dalam data silsilah Sunan Kalijaga.
Putri dari Lembu Suro hasil dari pernikahannya dengan
Putri dari Prabu Brawijaya III Majapahit ; dinikahi oleh Haryo Tejo
Bupati Tuban ke-7 lantas menghasilkan seorang Putri (saudari lain ibu
dari wilatikta) bernama Dewi Condrowati yang lantas dinikahi Sunan Ampel
dan menghasilkan beberapa keturunan antara lain Sunan Bonang, Sunan
Drajat dll. Dari sini menjadi jelas beberapa keturunan Sunan Ampel
(beliau juga punya beberapa istri lainnya) memiliki tautan darah dari
garis perempuan ke Sayyidina Abbas pula, namun bukan melalui para Bupati
Tuban di atas Haryo Tejo seperti yang diduga sebelumnya namun melalui
jalur Lembu Suro Raja Surabaya yang juga keturunan Sayyidina Abbas.
VI. SUMBER-SUMBER:
1. Silsilah Sunan Kalijaga keluaran Yayasan Sunan
Kalijaga Kadilangu Demak anggota dari Perhimpunan Pemangku Makam Auliya’
se-Jawa (PPMA), tanpa mengurangi rasa hormat silsilah versi ini belum
lengkap, namun amat berharga sebagai acuan dasar jalur leluhur Al-Abbas
ke Sunan Kalijaga dan para Bupati Tuban pada masa-masa awal.
2. Silsilah Sunan Kalijaga jalur Arab versi Al-Abbas
yg tertulis di buku Asal-Usul Para Wali, Susuhunan, Sultan, Dsb. Di
Indonesia karya Prof. H.S. Tharick Chehab
3. Silsilah Sunan Kalijaga jalur Arab versi Al-Abbas
yang tertulis di “De Handramaut et les Colonies Arabes dan’l Archipel
Indian” Karya Mr. C.L.N. Van den Berg, yang dikutip Umar Hasyim, dalam
Sunan Kalijaga, Penerbit Menara, Kudus, 1974, hlm. 4
4. Silsilah Sunan Kalijaga sbg turunan Jawa yg
bersumber dr keturunannya sendiri yg tertulis dalam : Sunan Kalijaga,
Penerbit Menara, Kudus, 1974, hlm. 5 karya Umar Hasyim
Hanya tertulis jalurnya (belum dilengkapi ke atasnya)
: adipati Ronggolawe (Bupati Tuban) -> Aria Teja I (bupati Tuban)
-> Aria Teja II (Bupati Tuban) -> Aria Teja III (Bupati Tuban)
-> Raden Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban) -> Raden Mas Said
(Sunan Kalijaga).
5. Poster Silsilah Nasab Rabithah Azmatkhan / IKAZHI
6. Sejarah para Adipati Tuban dari BABAD TUBAN disarikan di BABAT Tanah Jawa
7. Wikipedia mengenai Bani Abbas dan keturunannya Sejarah Islam
8. Silsilah Sunan Kalijaga yang bernasab ke Rasulullah, bersumber pada:
a. Kitab Syajaroh & Tarikh Al Azamat Khan dikutip
dalam “Sejarah & Silsilah dari Nabi Muhammad SAW ke Walisongo oleh
Drs. Aburumi Zainal Lc. – Habib Zainal Abidin Assegaf sebagai data
Naqobatul Asyrof
b. Kitab Syamsud Dhahirah, Karya Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husain Al-Masyhur sebagai data Rabithah Alawiyyah
c. Kitab Nasab Wali Songo, Karya Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini
9. Data Sejarah Ronggolawe yang masyhur dikenal sebagai salah satu leluhur Sunan Kalijaga
Kanjeng Jaka
sumber online: https://brandazloz.wordpress.com/2011/08/07/silsilah-sunan-kali-jaga/