1)
Assalamualaikum tweeps… mari kita mulai #NgajiHikam Bab 10-ya… Moga kajian ini memberikan
manfaat & keberkahan pada kita semua. Amin
2)
“Amal laksana sebentuk tubuh, sedangkan ruhnya adalah keikhlasan yang terdapat
di dalamnya.” #NgajiHikam
3)
Hikmah ini tak lain adalah catatan penyempurna bagi hikmah sebelumnya (hikmah
bab-9). #NgajiHikam
4)
Setelah kita tahu amal2 yg bisa mendekatkan kita pd Allah tdk sebatas amal2
wajib spt salat, puasa, & rukun2 Islam yg lain. #NgajiHikam
5)
stlh kita tahu bahwa Allah menyediakan beragam amal kebaikan utk kita, sesuai
keadaan, kemampuan, sikon, dll #NgajiHikam
6)
Maka di sini Ibnu Athaillah memberikan catatan akhir, bahwa semua amal itu bisa
berguna jika dilakukan dgn ikhlas. #NgajiHikam
7)
Ikhlas di sini artinya amal2 itu dilakukan dgn tanpa ada tujuan apapun, selain
tujuan taqarub pd Allah & meraih ridha-Nya. #NgajiHikam
8)
Jadi jika ada amal baik yg kita lakukan dgn selain tujuan itu, maka amal itu
sia-sia, meskipun tampaknya baik. #NgajiHikam
9)
QS 25:23 menjelaskan: “Dan Kami hadapi sgl amal yg mereka kerjakan lalu Kami
jadikan amal itu (bagai) debu yg berterbangan” #NgajiHikam
10)
Jika hal ini telah jelas bagi kita semua, maka mari kita masuk pada beberapa
contoh utk lebih memperjelasnya. #NgajiHikam
11)
Contoh-1: Ada org punya hutang yg jatuh tempo. Ketika ia melihat org yg mau
nagih hutang datang, ia buru2 ke masjid. #NgajiHikam >>
12)
>> Di dlm masjid itu, ia melakukan ibadah sunah yg banyak sekali, membaca
wirid lama, lalu baca al-Quran lama sekali. #NgajiHikam
13)
Nah, meski tampaknya orang ini melakukan ibadah, tapi ibadahnya sia2 tanpa
nilai, sebab tujuannya bukan krn Allah. #NgajiHikam
14)
Namun ibadah yg banyak dan lama itu ia lakukan justru untuk menghindari orang
yg akan menagih hutang padanya. #NgajiHikam
15)
Contoh-2: Seorang karyawan perusahaan yg ketika masuk waktu salat Dzuhur, ia
istirahat lalu pergi ke musala terdekat. #NgajiHikam
16)
Di musala itu, ia wudhu’ lama sekali, setelah itu salat Dzuhur, lalu berzikir
lama sekali, yg tujuannya utk istirahat. #NgajiHikam
17)
Kendati jam kerja sdh dimulai kembali, ia terus berdzikir di bawah kipas angin.
Tentu tujuannya utk istirahat dari kerja. #NgajiHikam
18)
Nah, tampaknya si karyawan itu melakukan kebaikan berupa ibadah. Namun kebaikan
itu sia2 krn ia tdk ikhlas krn Allah. #NgajiHikam
19)
Ibadah itu ia lakukan hanya utk menghindari jam kerja, dan ibadah dijadikan sbg
tameng supaya tak dimarahi bosnya. #NgajiHikam
20)
Contoh-3: seorang pedagang tersibukkan dgn dagangannya, hingga ia meninggalkan
kewajiban puasa dan salatnya. #NgajiHikam
21)
Ketika ditegur, si pedagang menjawab: “Bukankah jenis amal ibadah itu beragam,
sesuai dgn keadaan kita… >> #NgajiHikam
22)
>> “Nah, ini aku sibuk dgn daganganku, yg aku niati sebagai ibadahku, krn
Allah tlh jadikan aku sbg pedagang.” #NgajiHikam
23)
Maka jelas, perdagangan si pedagang itu taka da nilai ibadahnya, sebab ia tak
dimaksudkan ikhlas krn Allah.” #NgajiHikam
24)
Krn perbuatan baik apapun tak boleh jadi penghalang seseorang utk menunaikan
kewajiban asasinya, spt salat, puasa, dll. #NgajiHikam
25)
Jadi jelas, pedagang itu hanya mau menumpuk harta tapi bertopeng di balik
pengakuan jika ia bekerja dg niat ibadah pd Allah #NgajiHikam
26)
Ringkasnya, kita hrs tahu, bahwa amal saleh yg diperintahkan Allah bkn hanya
ibadah wajib spt salat, puasa, zakat dll. #NgajiHikam
27)
Setiap amal baik yg bermanfaat bagi diri, teman, masyarakat, dan semua org,
adalah termasuk ibadah yg dianjurkan. #NgajiHikam
28)
Namun semua hrs ditunaikan sesuai aturannya. Kewajiban pokok tak blh
ditinggalkan krn melakukan amal yg sunah. #NgajiHikam
29)
Demikian pula, semua amal, baik yg wajib, sunah, atau yg mubah, hrs dilandasi
oleh keikhlasan, hanya utk raih ridha Allah #NgajiHikam
30)
Baiklah. Sekian utk uraian #NgajiHikam Bab-10. Kita
lanjut besok utk Bab-11, Insya-Allah. Semoga bermanfaat ya tweeps…
Sumber: PP. SIDOGIRI @sidogiri
salam: Ahmad Zakariya @KangZakariya