MAN JADDA WA JADA Tema : ROJA (Harapan)
————————————————————————————————————————————–
Pasca reformasi hingga sekarang kehidupan di negeri kita menjadi
sulit. Banyak yang mengalami kesulitan dalam hidupnya; bisnis hancur,
dagang merugi, pabrik-pabrik banyak yang gulung tikar, order sepi,
berbagai usaha mengalami kemunduran, tidak terkecuali pengusaha jasa dan
para rekanan di insansi pemerintah, pengusaha Event Organizer…..banyak
proyek namun tidak punya modal, terjadi konflik internal antar pimpinan
perusahaan, dan sebagainya. Sebagian dari mereka nyaris putus
asa…..hilang harapan.
————————————————————————————————————————————-
Arti Raja’ adalah harapan
Yang dimaksud dengan raja’ adalah rasa dan sikap yang penuh keyakinan bahwa Allah adalah tempat segala harap.
Dalam Surat al-Ikhlas ayat 2: ALLAHUSSOMAD
Artinya : “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu”.
Sebagai umat beragama tentunya kita harus meyakini bahwa Tuhan adalah
sebaik-baik pemelihara, penyayang dan yang paling pengasih.
QS Yusuf : 64
Artinya : “ Berkata ya’qub: bagaimana aku akan mempercayakannya
(Bunyamin) kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf)
kepada kamu dahulu?, maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan dia
adalah Maha penyayang diantara para penyayang”.
Percayalah bahwa Rahmat Allah luas mencakup segala sesuatu. Dan Allah sama sekali tidak menganiaya hambaNya.
Dalam QS Qof ayat 29 dijelaskan:
Artinya : “Keputusan disisiKu tidak dapat diubah dan aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaKu”.
Oleh karena itu, sesulit apapun problem dalam hidup, maka janganlah
putus harapan. Karena ada Allah yang senantiasa menjaga dan melimpahkan
rahmat-Nya.
- PENTINGNYA RAJA (Harapan).
Sikap Raja’ (hidup yang optimis dan penuh harap) sangat penting bagi
manusia, sebab kehidupan di dunia ini penuh cobaan. Menusia tidak
selalu bernasib mujur, usahanya tidak selalu berhasil. Untuk itu manusia
tidak boleh sekali-kali bersikap putus asa dari rahmat Tuhan.
QS Yusuf : 87.
Artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita
tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir”.
Sebagai makhluk yang bersifat lemah seringkali manusia terjatuh pada
hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Namun manusia tidak
boleh kehilangan harapan dari pengampunan Tuhan.
Mari kita simak QS Az-Zumar: 53
Artinya : “Katakanlah hai hamba-hambaKu yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang”.
- MANIFESTASI SIKAP RAJA.
Sikap Raja’ mestilah di manifestasikandalam kehidupan yang penuh optimisme. Sikap raja’ diwujudkan dalam ikhtiar dan do’a.
Manusia harus selalu berusaha. Segala amal manusia tidak akan sia-sia
Simak QS Al-An’am : 160
Artinya : “ Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya pahala
sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa yang membawa perbuatan yang
jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
Di dalam al-Qur’an ditegaskan LILLAAHI MAA FISSAMAAWAATI WA MAA
FIL-ARDHI, kepunyaan Allah lah semua yang di langit dan di bumi”.
Oleh karena kita memahami dan meyakini bahwa semua yang di langit dan
di bumi adalah kepunyaan Allah, maka kita harus meminta rezeki dan
kebahagiaan hidup kepada Allah, bukan kepada dukun serta para normal.
Sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah yang dho’if, lemah dan
memiliki banyak keterbatasan, kita diharuskan untuk senantiasa berdo’a
kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah senantiasa mengabulkan do’a hambaNya.
Mari kita simak QS Al-Baqarah: 186
Artinya : “Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang aku,
maka jawablah bahwasannya aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang mendo’a apalagi ia berdo’a kepadaku, maka hendaklah ia memenuhi
(segala perintah) ku dan hendaklah mereka beriman kepada ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Karena itu, dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, jauhkan dalam
diri kita yang namanya putus harapan. Jalani hidup dengan tetap optimis,
kerja keras, disiplin, menghargai waktu, berdoa kepada Allah seraya
meyakini bahwa Allah adalah Dzat Yang maha Rahman dan maha Rahim serta
Yang Maha Pemberi rezeki. LILLAAHI MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL-ARDHI,
kepunyaan Allah lah semua yang di langit dan di bumi”.
————————————————————–